BERBURU IKAN NILA BADOT DI JATILUHUR PURWAKARTA – JAWA BARAT
(Mancing Nila Badot Di Rakit Jatiluhur)
By : Harun Abdul Rosyid
(Mancing Nila Badot Di Rakit Jatiluhur)
By : Harun Abdul Rosyid
Buat anda yang hobi mancing, di sekitar Waduk Ir. H. Djuanda / PLTA Danau Jatiluhur yang terletak di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, sekitar ± 7-10 Km dari pusat kota Kabupaten Purwakarta banyak tempat memancing yang bisa anda kunjungi.
Dengan hanya menyewa rakit yang Cuma Rp. 3.000,- s/d Rp. 5.000,- / Hari anda bisa mencoba keahlian anda dalam memburu Ikan Nila Badot (Ikan Nila di atas 1 Kg) yang diburu pemancing Jatiluhur. Mau coba ?
1. Tempat Memancing
Rakit :
Rakit adalah (tempat mancing buatan warga terbuat dari Bambu dan Kayu dengan atap sederhana dari terpal plastik / karung, khusus sewaan / pribadi) kalau anda ingin mancing di rakit tinggal datang ke lokasi rakit, dengan senang hati pengelola rakit akan menyambut anda dan menempatkan anda pada rakit. Banyak lokasi rakit di jatiluhur diantaranya di Kaleosan, Indaci, Lengkob, Icut, Service, Cibuluh dll banyak lagi, biasanya lokasi tersebut terkenal dengan nama pengelolanya, dan beberapa lokasi itu sangat mudah dijangkau karena tidak perlu nyebrang.
Ada juga tempat rakit yang lain tapi anda harus nyembrang menggunakan angkutan perahu tradisional (perahu kolotok), lokasi tersebut bisa ditempuh dengan perahu minimal ¼ Jam, atu lebih dari tepi danau, tergantung lokasi mana yang akan anda kungjungi.
Jangan heran Ikan Nila di Jatiluhur sudah sangat peka terhadap umpan, sehingga anda harus betul-betul punya ahli dan pengalaman dalam memburu Ikan Nila di Jatiluhur.
2. Umpan Ikan Nila
Para pemancing professional (sebutan saya) biasanya menggunakan lukut (bahasa sunda) atau lumut yang banyak di jual di perjalanan menuju Jatiluhur.
Ada beberapa jenis lukut yang biasa dipakai umpan :
a. Lukut air / lukut balong / lukut sawah
Lukut ini biasaya dipasang pada kail setelah dipasang lukut dasar yaitu lukut batu / lukut gombong (lukut bambu).
b. Lukut Batu
Yaitu lukut yang tumbuh di bebatuan di sungai-sungai berwarna hijau tua, tidak rapuh seperti lukut air. Para pemancing di Jatiluhur menggunakan lukut batu sebagai dasar (dipasang dikail sebagai dasar / karena sifat lukut ini tidak rapuh dan tidak mudah habis oleh gerakan lemparan kail atau gelombang air).
c. Lukut Gombong / Lukut Bambu
Lukut ini biasanya tumbuh di bambu yang terendam air, biasanya di beberapa lokasi rakit terdapat lukut gombong, sehingga kita tidak perlu bawa lukut batu, tapi tidak semua tempat rakit tumbuh lukut gombong.
Lukut ini biasanya dipakai sebagai dasar pula oleh pemancing Jatiluhur.
d. Cacing dan umpan buatan
Biasanya ikan Nila Badot kurang menyukai umpan cacing dan umpan pelet.
3. Di pinggir danau
Jika anda ingin mancing di pinggiran banyak lokasi yang bisa anda kungjungi di sekitar Danau Jatiluhur, diantaranya : Batu Kelong, Kandang Gajah, Tanggul Kayat, Pelabuhan Biru, Istora, Podsi, dll. Jika anda sering mancing di Jatiluhur banyak informasi yang anda jangan ragu-ragu berbincanglah dengan pemancing lain yang sudah banyak mengenal lokasi Ikan Nila.
Sekian dan terimakasih.
(Purwakarta, 23 Juli 2009, Wassalam bloger purwakarta)
Berikut Gambar terkait dengan mancing ikan nila:
salam kenal lur,sesama sero nila,mau nanya nih saat ini di daerah mana?nu aya sanggutan,udah 4x di lapak sendiri(Daerah Ganderewo,Astab)kebetulan lapak sendiri di gegel anjing wae.nuhun ti Nila Mania.
BalasHapussalam kenal juga pak Benny Hadi.... menurut pengalaman saya di jatiluhur kita harus punya alternatif umpan....jangan mengandalkan lukut saja....gunakan umpan nila yg dari tepung udang + kroto atau sekali coba pake cacing sawah.....klo tempat sebetulnya tergantung keberuntungan kita milih tempat, karena ikan nila sifatnya bergerombol jadi tempat yg dibicarakan rame belum tentu oleh kita tempat tersebut sama ramenya...intinya kumaha hoki/lucky( salam kenal dari anaknya Pa Didi guruminda/antabaru)
BalasHapus